Selamat Datang di Blogger Bang Endut, Semoga Bermanfaat! Enjoy...

Senin, 16 April 2012

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN



D
I
S
U
S
U
N

OLEH

NAMA: 1.JEFRY F.E SITINDAON  <LEADER>
              2.WULAN RAMADHANI DALIMUNTHE
              3.YULIA FENNY ADLA
JURUSAN  : SISTEM INFORMASI S-1
           

BAB 9
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

I.                    PENGANTAR

Usaha serentak dan sistematis untuk mencapai suatu tujuan bersama, disebut manajemen. Maka manusia modern dengan segala macam aktivitas kooperaktif yang yang terencana itu sangat berkepentingan dengan manajemen. Selanjutnya setiap manajemen membutuhkan pemimpin dan kepemimpinan. Tanpa hal ini organisasi dan manajemen jadi kacau, dan tujuan tidak akan tercapai. Manajemen adalah inti dariadministrasi , sedangkan kepemimpinan adalah inti dari manajemen . Analog dengan ini kepemimpinan merupakan inti baik dari manajemen maupun dari administrasi yang dikelola oleh manusia.

II.                  MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

Dalam literatur mengenai permasalahan manajemen, kita temukan macam – macam defenisi tentang istilah “manajemen”.
G.R Terry dalam bukunya Princeple of management menyatakan beberapa defenisi orang lain, sebagai berikut :

- “ the Force that truns anerterprise and is responsible for its success or failure (kekuasan yang mengatur suatu usaha, dan bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan )”.

- “ (manajemen adalah penyelenggarah usaha penyusunan dan pencapai hasil hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya – upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat – bakat dan sumber daya manusia )”.

- manajemen adalah melaksanakan perbuatan – perbuatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain . manajemen dapat disebut pula sebagai pengendalian suatu usaha , yaitu merupakan :
(1) proses  pendeglarsian/pelimpahan wewanang kepada beberapa penanggungjawab dengan tugas – tugas kepemimpinan dan

(2) proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber dya manusia dan sumber material dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.

Manajemen meliputi empat peristiwa yang disingkat dengan P.O.A.C. , yaitu :
Plaining (perencanaan )
Organizing (pengorganisasian )
Actuating ( penggerkan , akuntansi )
Control ( pengawasan )

Sedang H. Albers menggunakan pembagian pplaining , organizing, directing, and cotrolling.
Perencanaan atau plaining adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin dicapai dan memikirkan cara sarana – sarana pencapaianya.
Ringkasannya perencanaan mencakup perkiraan masa mendatang, dan perkiraan kemungkinan – kemungkinan  yang akan terjadi dengan jalan
1..Memperhitungkan semua sumber yang tersedia 
2.Menentukan tujuan (sasaran atau objectives)
3.Menetapkan kebijakan / policy
4.Menetapkan prosedur dan metode – metode yang tepat, logis dan sistematis, untuk pendayagunaan semua energy dan kegiatan secara maksimal
Pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yang ada dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penetuan masing – masing fungsi ( persyaratan tugas, tata kerja, tanggung jawab , dan antarrelasi dari fungsi – fungsi ); sehingga merupakan satu totalitas system dimana bagian yang satu menunjang dan bergantung ( saling bergantung ) pada bagian lainnya.
Ringkasannya tugas pokok dalam pengorganisasian ialah
A.Membagi tugas kerja
B.Menetukan kelompok – kelompok/ unit – unit kerja
C.Menentukan tingkatan otoritas, yaitu kewibawaan dan kekuasaan untuk bertindak secara bertanggung jawab. 

Hal lain yang penting sekali dalam pengorganisasian ialah fungsi staffing. Fungsi staffing diartikan sebagai alokasi jabatan – jabatan dalam mana pribadi – pribadi tertentu ditugaskan menduduki jabatan – jabatan kepemimpinan, sehinggah tersusun hierarki kerja yang diinginkan. 

Fungsi manajemen lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah evaluasi atau penilaian. Penilaian ialah peninjauan kembali dan pengontrolan tugas, agar semua tugas berlangsung dengan tepat sesuai dengan norma dan standart yang sudah digariskan dalam perencaan. 

Ringkasannya, evaluasi selalu berkaitan dengan criteria kiantitas, kualitas, waktu, perongkosan, dan efisien ; khususnya dikonsentrasikan pada titik- titik kritis (critical points).

III.                DETERMINAN KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada tiga determinan kepemimpinan yaitu :
1.Factor orang
2. Factor posisi
3. Factor situasi/tempat & Faktor Orang atau Pribadi


Konsepsi kepemimpinan pada umumnya memusatkan perhatian kepada kepribadian dengan kualiatas – kualitas yang unggul .
Ciri – cirri seorang pemimpin yang khas ialah memiliki inteligensi, inisiatif, kemampuan melaksanakan supervise, kemampuan mengambil keputusan yang tepat pada waktu dan kondisi yang epat, demi suksesnya kepemimpinan.

2.       Factor posisi
Seorang pemimpin itu tidak pernah bekerja dalam ruang vakum, akan tetapi dia selalu ada dalam suatu limgkungan social . jadi ia mempunyai satu posisi atau kedudukan sehubungan dengan fungsi dan tugas atau pekerjaannya.
Disamping itu orang luar biasa juga mempunyai semacam gambaran mengenai apa yang harus dilakukan oleh sesorang khususnya oleh pemimpin dalam posisi tertentu. Peristiwa ini disebut sebagai “hamparan sehuubungan dengan peranan”(role expection)

3.        Factor Situasi / Tempat
Jonh French dan Bertram raven mengemukakan suatu kerangka kekuatan/ framework of power  berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan, yaitu :

1. Kekuatan (coercive power)
Dalam hal ini pemimpin yang bersangkutan mengendalikan kekuasaan pribadinya untuk memaksakan keinginan kepada para pengikutnya.
2.Kekuatan via pemberian penghargaan (eward power )
Para pengikut yang bertingkah laku sesuai dengan norma – norma dan keinginan pemimpin, diberi penghargaan dalam wujud material aau nonmaterial tertentu.
3. Kekuatan karena penngesahan (legitimate power)
Kekuatan ini diperoleh melalui “suvervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan . legitimasi atau pengesahan disebabkan oleh posisinya yang sah.
4. Kekuatan oleh pemilikan suatu keahlian (expert power)
Kekuatan ini muncul karena pemimpin memiliki keterampilan teknis dan social, pengetahuan, pengalaman, dan keahlian khusus.
5.  Kekuatan karena penyamaan diri dengan oranng yang dikagumi (indentification power)
Kekuatan ini didasarkan atas dorongan identifikasi atau keinginan penyamaan diri dari para pengikut dengan pemimpin yang dikagumi dan dihargai.

IV.                KONSEP MANAJEMEN PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Jika kita simak kesusteraan Indonesia, terutama sastra Jawa mengenai kepemimpinan raja-raja dan tokoh-tokoh pemimpin di temgah masyarakat, maka kita ketahui bahwa konsep kepemimpinan dan konsep manajemen itu sudah ada sejak masa dahulu di bumi tanah air kita. “ manajemen” pada saat itu di artikan sebagai pengelolaan, pengaturan,dan penataan di bidang-bidang kegiatan secara baik-tepat di segala sector kehidupan dan pemerintahan.
        Pemimpin dan kepemimpinan adalah inti dari manajemen( administrasi ). Maka pemimpin dan kepemimpinan yang tepat untuk kondisi di tanah air kita akan erat berkaitan dengan konsep manajemen Indonesia yang cocok-pas dengan situasi kondisi Indonesia. Beberapa defenisi tentang manajemen antara lain, manajemen adalahh tekhnik yang dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan pemenuhankebutuhan insane dari kelompok-kelompok iindividu di tengah masyarakat,dengan cara-cara yang efisien dan efektif.
Inti manajemen adalah koordinasi sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber tenaga alam seproduktif mungkin demi kesejahteraan hidup bersama . dalam upaya sedemikian itu manajer sebagai pemimpin bertugas untuk mengendalikan dan memimpin organisasi dengan segala kegiatannya, dan memakai sarana serta metode kerja paling tepat dengan prosedur yang paling efisien.
Adapun fungsi manajemen yang penting adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf , pengarahan, supervise, penilaian, revisi, dan penyempurnaan. Maka manajemen itu pada hakikatnya adalah satu system kemasyarakatan dan organisasinya adalah perwujudan social (di tengah komunitas manusia ) , yang harus menggadapi pelbagai pengaruh internal maupun eksternal.
Dan untuk mecapai masyarakat adil – makmur diperlukan ketahanan nasional .

Ketahanan Nasional adalah :
- . Ketangguhan dalam mencegah dan menangkal macam – macam ancaman dan bahaya dari luar (yang bersifat militer , politik, ekonomi , dan cultural), maupun ancaman dari dalam nnegeri .
- . Pemilik ilmu pengetahuan dan kemahiran teknis guna membangun semua sector kehidupan, sesuai dengan kemajuan zaman.
Selaku Negara yang baru berkembang jelas memerlukan Konsep Manajemen Pembangunan khas Indonesia . konsep tersebut berupa kombinasi dari
-.Ilmu manajemen modern yang universal..
-.Dipadukan dengan factor – factor yang “nonmanajemen” yaitu filsafat hidup, norma , nilai , cita – cita , kebudayaan , dan realitas hidup skarang dari bangsa Indonesia..
Oleh sebab itu , peril dikembangkan ilmu manajemen bangunan masyarakat Indonesia dan ilmu kepemimpinan berdasarkan pancasila (dan nilai – nilai luhur wariasan yang kita di masa lalu ), yang dikombinasikan dengan manajemen modern berasal dari barat.
Maka mengelolah secara modern segala sector kehidupan dengan disertai control social oleh rakyat itu perlu, supaya kita tidak terjerumus kea rah absolustisme  dan tirani yang dapat menyengsarakan rakyat banyak. Sebab yang kita tujuh adalah tercapainya masyarakat yang adil makmur sejahtera , dari semua untuk semua .
V.                  IKHTISAR

Setiap funsi manajemen memerlukan pemimpin dan kepemimpinan . tanpa ini organisasi akan kacau dan terhambat – hambat . sebab, seorang manajer yang bukan pemimpin, pasti tidak akan memiliki keterampilan memimpin untuk melaksanakan tugas – tugas managing yang baik.
Tiga determinan yang ikut menentukan efektifitas beroperasinya kepemimpinan ialah :
1.Factor pribadi/ person dengan segala kualitas unggulnya.
2.Factor posisi sehubungan dengan fungsi dan tugas – tugas pemimpi n
3. Factor situasi dan tempet yang khusus , yang memerlukan tipe kepemimpinan yang khusus pula
Selanjutnya ada beberapa kekuatan yang erat kaitannya dengan kepemimpinan, yaitu :
A.Kekuatan “coercive” yang mnekan dan memaksa
B.Kekuatan dengan memberikan pengargaan
C.Kekuatan sah/ legitim
D.Kekuatan oleh pemilikan keahlian atau expert
E. Kekuatan karena proses identifikasi
Di masa sekarang ini , untuk keperluan pembangunan di segala sector kehidupan, di perlukan adanya manajemen pembnngunan masyarakat Indonesia, yaitu kita gali dari tiga bahan pokok yaitu :
1. Kealiran dan ajaran – ajaran kuno warisan para leluhur kita mengenai kepemimpinan dan “ manajemen “/pengelolahan
2.Esensi dari manajemen modern yang bersal dari Negara – Negara barat , yang sudah disaring dan di ujicobakan , serta cocok dengan situasi kondisi di tanah air sekarang.
3.Realitas hidup bangsa Indonesia di masa sekarang denga n unsure filsafat hidup , norma, nilai, cita – cita dan kebudayaan bangsa Indonesia yang semuanya “nonmanajemen sifatnya dalam menggapai masa depan yangllebih sejahtera.  

1 komentar:

  1. Bang Endut: Manajemen Dan Kepemimpinan Determinan Dan Kekuatan Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Bang Endut: Manajemen Dan Kepemimpinan Determinan Dan Kekuatan Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Bang Endut: Manajemen Dan Kepemimpinan Determinan Dan Kekuatan Yang Berhubungan Dengan Kepemimpinan >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK 2O

    BalasHapus