
Pertamanya saya tau ini berita saat saya lagi buka Kaskus, truss saya lihat ada judul dari thread di kaskus seperti ini 'Mahasiswa USU asal Malaysia: Indonesia MISKIN, Jangan Bertingkah Kalian !!!'...
lalu saya buka thread tersebut, ternyata memang benar....
ini buktinya.,

[ “Indonesia itu sudah miskin, jangan betingkah kalian!” Dengan suara lantang sembari kacak pinggang, satu dari empat mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) asal Malaysia menghardik warga Simpang Kampus Padang Bulan, Medan, Rabu (27/6) dinihari.
Jika saja tak cepat lari dan masuk ke RSU Siti Hajar, pemuda-pemuda negeri jiran yang tengah menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK) itu sudah pasti babak-belur. Tanpa dikomando, belasan warga yang mendengar langsung mengambil jurus dan memburu mereka. Bagi warga, itu sangat menyakitkan. Warga menyimpulkannya sebagai penghinaan yang tak main-main, lantaran menyinggung kehormatan bangsa. Sulit diterima, terlebih orang asing yang melontarkan hinaan sedang menumpang belajar di negeri ini.
Meski sudah coba diredam sekuriti RSU Siti Hajar, kobaran emosi warga Padang Bulan tak kunjung reda. Warga terus berteriak-teriak, memaksa keempat pemuda Malaysia itu keluar dari rumah sakit untuk mempertang¬gungjawabkan hinaannya.
Warga baru bisa dibubarkan setelah polisi turun ke lokasi, setengah jam berselang. Dan, keempat pemuda Malaysia itu pun diamankan ke Markas Polsekta Medan Baru.
Apa pasal hinaan itu sampai terlontar? Menurut warga, kecelakaan lalulintas yang menjadi awal persoalan. Hal ini diakui oleh Kapolsekta Medan Baru Kompol Budi Hendrawan SIK, yang ditemui di Markas Polsekta Medan Baru.
Sesuai penuturan warga yang telah dikroscek dengan keterangan resmi Polsekta Medan Baru, dinihari itu terjadi kecelakaan di Simpang Kampus. Dion (20), warga Jalan Jamin Ginting Padang Bulan, yang sedang berboncengan dengan pacarnya, tak sengaja menabrak buntut sepeda motor Asnawi (22), pemuda Malaysia yang tercatat sebagai mahasiswa FK USU. Ketika itu Dion dan Asnawi sama-sama hendak berbelok ke arah Jalan Dr Mansyur.
Dion dan kekasihnya terjatuh. Demikian pula Asnawi. Mahasiswa FK USU asal Malaysia itu tak senang. Dibantu tiga rekannya yang jalan beriring mengendarai sepeda motor, Asnawi memukuli Dion.
“Aku lihat yang menabrak sudah telentang mereka pukuli. Dia sudah minta maaf, tapi masih terus dipukuli,” ungkap Jhon.
Tak tega melihat itu, Jhon berinisiatif melerai. Dia mengatakan, ”saya awalnya cuma melintas. Tapi gak tahu ceritanya karena saya lihat ada orang dipukuli dan kondisinya sudah terlentang, saya pun berhenti. Saya lihat ada bagian tubuhnya membengkak. Saya pikir tangannya patah. Waktu saya bilang jangan dipukuli lagi. Mereka malah bilang jangan ikut campur. Tak lama kemudian, kawan mahasiswa Malaysia ini berdatangan. Warga pun langsung berkumpul,” katanya.
Di luar dugaan Jhon, salah seorang dari teman Asnawi melontarkan hinaan. “Jangan ikut campur. Indonesia itu sudah miskin, jangan betingkah kalian"
Begitu dibilangnya. Apa nggak panas mendengarnya!” beber Jhon.
Ketika hinaan itu terlontar, di lokasi kejadian sudah banyak berkumpul warga sekitar. Sama seperti Jhon, warga lain pun tersulut emosi. Mereka bersiap-siap menghajar Asnawi dan teman-temannya.
Tahu gelagat tak baik, Asnawi dan teman-temannya lari dan masuk ke RSU Siti Hajar yang berjarak sekitar 500 meter arah Utara Simpang Kampus. “Kalau tak lari, habis mereka,” seru warga yang masih saja memendam amarah.
Asnawi sendiri tak membantah telah memukuli Dion. Namun, saat ditemui di Markas Polsekta Medan Baru, dia mengaku tidak mendengar kawannya menghina Indonesia. “Saya tak dengar dan saya tak ada bilang begitu,” ujarnya dengan dialeg Melayu yang kental.
Sementara itu, hingga tadi malam Dion masih dirawat di RSU Matterna. Wajahnya lembam, lengan serta kakinya terluka serius.]
terus saya lihat link sumber diatas,,
lalu saya langsung ke TKP
ini dia bacaannya dari Sumbernya:: ==========================
Mahasiswa FK USU asal Malaysia Hina Indonesia
MEDAN-Beberapa warga Malaysia yang tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Sumatera Utara berulah. Mereka melecehkan Indonesia di depan warga Medan. Tak pelak, mereka pun nyaris dimassa.Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut bermula pada kejadian sepele. Adalah mahasiswa asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran USU bernama Asnawi (22) yang bersitegang dengan warga Medan, Dion (20). Keduanya mengalami kecelakaan di Simpang Jalan Dr Mansyur, Rabu (27/6) 02.00 dini hari.
Ceritanya, dini hari itu, Dion bersama dengan rekan wanitanya yang sedang berboncengan melintas di Simpang Jalan dr Mansyur, Medan.
Di saat yang bersamaan, menyalip dari arah belakang Asnawi dan tiga rekannya yang berboncengan dengan menaiki dua sepeda motor. Tanpa sengaja Dion menabrak Asnawi dari belakang saat Asnawi hendak belok menuju ke arah Jalan dr Mansyur.
Keduanya sama-sama terjatuh. Melihat Asnawi terjatuh, rekannya yang dua lagi yang berada di sepeda motor lainnya langsung turun. Tanpa diperintah, keduanya langsung memukuli Dion. Warga yang melintas saat itu memisahkan pertikaian tersebut. Namun, salah satu rekan Asnawi, pria berbadan tegap warna kulit hitam bersama dengan rekan wanitanya malah memaki Dion. “Bagaimana Indonesia tak miskin, warganya pun bodoh-bodoh,” katanya.
Mendengar itu, warga yang berada di lokasi langsung emosi. Warga pun langsung mengejar mahasiswa asal Malaysia tersebut. Warga asing itu sempat melarikan diri ke RS Siti Hajar, tak jauh dari Simpang Jalan Wahid Hasyim dan bersembunyi di dalam rumah sakit itu.
Tak lama berselang, warga yang mengejar tiba di rumah sakit tersebut. Merasa terjepit, keempat mahasiswa Malaysia itu tetap memilih bertahan di rumah sakit. Masa makin beringas. Beruntung petugas Polsekta Medan Baru yang dipimpin Perwira Pengawas Polsekta Medan Baru, Ipda S Tarigan bersama dengan enam personel langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari sekuriti rumah sakit. Keempat pun langsung diboyong petugas ke Mapolsekta Medan Baru dengan menggunakan mobil petugas.
Pengakuan Asnawi, saat di RS Siti Hajar, dirinya saat itu hendak belok ke arah kanan menuju Jalan dr Mansyur. Sambungnya, tiba-tiba sepeda motor yang dikemudikannya ditabrak oleh Dion. “Saya terjatuh dan saya pun luka saat ditabrak dia dari arah belakang tadi Bang,” ucapnya.
Namun, Asnawi membantah kalau mengucapkan kalimat melecehkan Indonesia. “Saya tak dengar dan saya tak ada bilang begitu,” jelasnya.
Dia juga menegaskan kalau rekan-rekannya tidak ada mengucapkan kalimat yang dimaksud. “Saya tak ada dengar dan tak ada bilang begitu. Tak tahu siapa yang bilang itu,” jelasnya.
Jhon (37), seorang warga sekitar – yang ikut mengejar – membantah pengakuan dari Asnawi. Jhon mengaku, keempat mahasiswa memukuli Dion yang sudah terkapar. “Saya awalnya cuma melintas. Tapi gak tahu ceritanya karena saya lihat ada orang dipukuli dan kondisinya sudah terlentang, saya pun berhenti. Saya lihat ada bagian tubuhnya membengkak. Saya pikir tangannya patah. Waktu saya bilang jangan dipukuli lagi. Mereka malah bilang jangan ikut campur. Tak lama kemudian, kawan mahasiswa Malaysia ini berdatangan. Warga pun langsung berkumpul,” katanya.
Jhon menambahkan, warga berkumpul awalnya hanya melihat kecelakaan lalu lintas. Namun, belakangan warga menjadi emosi karena satu dari 4 mahasiswa Malaysia itu sempat mengeluarkan kalimat yang melecehkan Indonesia. “Indonesia itu, sudah miskin jangan bertingkah kalian, gitu katanya Bang. Warga pun tersinggung, yang semula mau menolongnya jadi tak mau menolong dan mengejar mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang Dion yang tak ada mengalami luka saat berada di RS Siti Hajar mengakui kalau Dion yang menabrak tapi itu tak sengaja. “Lagi pula sepeda motor mereka belok tak ada lampu tangannya dan mereka beloknya tiba-tiba. Dion tak sengaja menabrakanya,” ujarnya yang tak mau menyebutkan namanya.
Kapolsekta Medan Baru, Kompol Budi H SIK mengaku, kasus tersebut dilimpahkan ke Mapolresta Medan. “Kasus Laka Lantas dan kasus penganiayaan serta pemukulan sudah diserahkan ke Polresta Medan karena kasusnya menyangkut WN Malaysia,” akunya.
Hal senada juga diucapkan Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, AKP Andik SIK saat ditemui di Polsekta Medan Baru. “Tadi saya dihubungi perwakilan Kedubes Malaysia dan kasus ini sudah dilimpahkan ke Polresta Medan,” jelasnya. (jon)...
Sumber ==> Sumut Pos