Selamat Datang di Blogger Bang Endut, Semoga Bermanfaat! Enjoy...

Selasa, 22 Mei 2012

Ruhut yang biasa ceplas-ceplos pun dibuat ciut FPI



  Siapa yang tak kenal dengan sosok Ruhut Sitompul. Pria yang lebih akrab disapa Poltak ini memang tak hanya nyentrik dari segi penampilan tapi juga terkenal sangat ceplas ceplos saat berbicara.
 
  Meski kadang pernyataannya membuat kesal banyak pihak, tapi gaya bahasa dan logat berbicara pria asal tanah Batak ini  tak jarang membuat orang lain tersenyum. Meski menduduki kursi anggota Dewan, gaya bicara pria yang dulunya gemar memelihara rambut jabrik ini, tetap tidak berubah. Saking terbiasa dengan pembicaraan yang tanpa rem itu, Ruhut pun kadang lupa dengan siapa lawan bicaranya.
 
  Seperti yang terjadi ruang rapat Komisi III DPR, hari Selasa kemarin. Saat itu, komisi tempat Ruhut sehari-hari bertugas kedatangan tamu dari ormas FPI dan FUI. Kedatangan mereka untuk meminta masukan DPR terhadap sikap kepolisian yang plin-plan soal konser penyanyi asal Amerika Serikat Lady Gaga. Pertemuan itu dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi III, Nasir Djamil. 
 
  Rapat itu memang hanya dihadiri beberapa orang anggota Komisi III. Dalam rapat itu, mereka pun saling bertukarpikiran. Tiba giliran Ruhut yang memberikan pandangan terkait sikap ormas itu yang menentang konser Lady Gaga di Jakarta. Anehnya, tiba-tiba di tengah tanggapannya itu masalah yang dibahas Ruhut malah melebar. Ruhut menyebut ormas itu sebagai kelompok radikal.
 
  "Yang dihina agama Kristen, yang membela Islam. Saya ini Kristiani, dalam ajaran agama saya, pemerintahan yang sah yang harus didukung, jangan anarkis, ada aturan mainnya. Polda itu sudah mendukung bapak-bapak, tapi finalnya ada di Mabes Polri, tapi apa pun keputusan pemerintah harus dihormati jangan anarkis. Ormas apa pun kalau radikal harus dibubarkan," kata Ruhut dengan menggunakan mikrofon dalam rapat itu.
 
  Mendengar perkataan Ruhut yang dianggap provokatif itu, massa FUI dan FPI yang sebelumnya duduk manis, menjadi berang. Sebagian dari mereka langsung menggeruduk meja Ruhut dan sebagian lagi menunggu di luar.
 
  Tidak terdengar jelas apa yang mereka sampaikan pada Ruhut yang saat itu hendak kabur dari mejanya. Tak lama berselang, Ruhut pun akhirnya bisa lari ke ruang sekretariat Komisi III yang posisinya berdekatan dengan pintu masuk pimpinan Komisi III. Di ruang itu, Ruhut bersembunyi sekitar hampir 30 menit.
 
  Akibat insiden ini, rapat tidak lagi dilanjutkan. Setelah beberapa saat menunggu Ruhut yang tak kunjung keluar, mereka kemudian meninggalkan Komisi III DPR menuju ke Gedung DPD.
 
  Tahu bahwa massa FPI dan FUI sudah meninggalkan ruang rapat Komisi III, Ruhut pun dengan cenge-ngesan menampakkan batang hidungnya pada wartawan. Dia menganggap insiden itu sebagai kejadian lucu.
 
  "Jadi tadi mereka nyamperin aku. Lucu dan ketawa aja. Pertama, saya ini ingin menerima tamu dari Parlemen Singapura. Tapi tiba-tiba saja tamu itu (FPI) sudah datang pukul 15.00 WIB," kata Ruhut.
 
  Soal insiden ini, Ruhut enggan meminta maaf. "Ruhut ini anak kolong. Bayangkan saya ini ketua kolong. Saya sih santai saja menanggapinya," ujar dia.
 
  Dia pun mengklaim sebenarnya dirinya tak ingin bersembunyi jika memang mereka datang ke hadapannya satu persatu.
 
 "Kalau dia sendiri, aku sendiri kenapa nggak. Jangan aku sendiri tapi dia sekampung," kelakar Ruhut.
[lia]


Sumber :: Merdeka









Tidak ada komentar:

Posting Komentar