Selamat Datang di Blogger Bang Endut, Semoga Bermanfaat! Enjoy...

Sabtu, 28 Juli 2012

Bus Cv.Chandra

CV. Chandra (Cahaya hidup Anda DiRidhoi Allah) 
yang kembali meramaikan aspal jalanan lintas sumatera meski cuma sampai Kota Pinang atau Bagan Batu-Duri...
fasilitasnya AC Toilet dan Ekonomi...
Tujuan...
Medan - Kotapinang - Bagan Batu - Duri,
berangkat setiap hari jam 8 dan 9 pagi dan jam berangkat terakhir adalah jam 22.00 atau jam 10 malam..

Pengalaman TS nya::
 'saya sendiri paling sering duduk diantara no bangku 1-4 dan saya selalu mendapatkannya, karena saya memesannya 2 atau 3 hari sebelum saya berangkat.. hehehee...'


ini adalah Bus yang selalu saya Tumpangin saat Pulang ke kampung kelahiran
 

berikut penampakan Beberapa Bus Cv.Chandra..

 AC Toilet & AC saja


fotograph by: Asrul_Alonso:





eks bis asal bandung, trayek : Stabat-Medan-Kubu


Kalau TS nya sering naik yang ini neh.. :)







Ekonominya
 
 
 

BisMania







Bus baru PO Nusantara tidak kalah nyaman sama Pesawat or Kereta executive

for Powered By scania and adiputro


for Nusantara


Seat 1


Seat 2


Seat 3


Seat 4


And Last The class Is


BONUS:



Kaskus






Patung Kuno Singa yang Membuat Ilmuwan Heran


Owen Jarus, LiveScience Contributor | LiveScience.com

  Dua pahatan patung berukuran sama seperti singa hidup, masing-masing dengan berat 5 ton, ditemukan di daerah yang kini masuk wilayah Turki. Para arkeolog pun kebingungan akan fungsi batu granit bentuk kucing raksasa ini.

  Salah satu kemungkinannya, patung yang dibangun antara 1400-1200 SM dimaksudkan untuk menjadi monumen buat sumber air suci, menurut para peneliti.

  Singa yang mirip aslinya itu diciptakan oleh kaum Hittite yang mengendalikan sebagian besar kekaisaran di kawasan tersebut, bersamaan dengan masa singa Asia berkeliaran di kaki-kaki bukit di Turki.


 "Singa-singa ini berjalan ke depan, dengan kepala yang agak direndahkan; bagian atas kepala mereka tidak lebih tinggi dari tengkuknya," tulis Geoffrey Summers dari Middle East Technical University dan peneliti Erol Özen dalam artikel yang diterbitkan di edisi terbaru American Journal of Archaeology.

Dua patung singa ini memiliki perbedaan gaya dan dibuat oleh dua pemahat berbeda. Patung singa yang ditemukan di desa Karakiz tampak benar-benar hidup dengan otot yang keluar dan ekor yang melingkar di belakang bongkahan batu granit.

"Para pemahat ini jelas-jelas tahu seperti apa bentuk singa," kata Summers pada LiveScience di sebuah wawancara. Menurut Summers, catatan arkeologis dan rekaman dokumen kuno mengindikasikan bahwa singa Asia yang kini sudah punah di Turki, masih sangat banyak di kawasan tersebut. Bahkan beberapa dipelihara oleh orang-orang Hittite di kandang.

Anehnya, patung di Karakiz memiliki warna oranye yang disebabkan oleh proses pengaratan mineral pada batu. Menurut Summers, ia yakin bahwa oranye bukanlah warna asli saat batu pertama dipahat.

 Menggali Singa

Kisah penemuan patung singa raksasa ini berawal pada 2001, saat Özen yang saat itu menjabat direktur Museum Yozgat, diberitahu soal keberadaan batu antik ini oleh seorang pria di desa Karakiz dan petugas dari Kementerian Budaya. Pencarian ekstensif di kawasan tersebut mulai dilakukan pada musim semi 2002 dan kerja lapangan mulai tahun berikutnya.

Meski begitu, para penjarah mengalahkan kecepatan para arkeolog. Singa Karakiz sudah terpecah dua oleh dinamit, mungkin karena dikira di dalamnya ada harta karun tersembunyi. "Ada kepercayaan bahwa monumen-monumen seperti ini memiliki harta karun," kata Summers. Ia menambahkan bahwa peledakan monumen adalah masalah besar di Turki. "Beritanya sering muncul di koran-koran Turki dalam beberapa bulan."

 
Singa kedua ditemukan di timur laut desa dan juga sudah terbelah jadi dua. Hasilnya, kedua patung singa ini yang biasanya dipasangkan satu sama lain, kini hanya punya satu singa utuh.

Bahaya penjarahan juga menghantui para peneliti saat mengerjakan pekerjaan mereka. Pada musim panas 2008, bukti 'pencarian harta karun' ditemukan di tambang tua bersama dengan bukti batu bentuk drum yang juga sedang dipahat.


Apa guna singa-singa ini?

Penemuan batu singa raksasa, bersama dengan potongan-potongan lain dari tambang tua, seperti baskom batu besar berukuran diameter 2 meter membuat arkeolog bertanya-tanya, apa guna barang-barang ini?

Pencarian di kawasan sekitar tempat ditemukannya batu tidak menemukan bukti adanya permukiman Hittite di masa pembuatan batu. Selain itu, ukuran batu yang besar berarti para pemahat tidak berniat memindahkan batu-batu itu untuk tujuan jauh.

Hipotesis Summers menyimpulkan bahwa batu-batu ini digunakan untuk menandai air, bukan istana atau kota besar.

"Saya rasa sangat mungkin bahwa monumen ini akan diasosiasikan dengan salah satu mata air yang sangat dekat," katanya dalam wawancara. "Ada paralel asosiasi antara pahatan Hittite dengan tradisi akan sumber air."

 

Bahkan, salah satu monumen situs terkenal seperti Eflatun P'nar menandai kolam suci yang "bersumber dari mata air di bawah kolam itu sendiri" tulis Yi?it Erbil dan Alice Mouton dalam sebuah artikel yang diterbitkan di edisi terbaru Journal of Near Eastern Studies. Dua peneliti tersebut menulis tentang air suci di Anatolia Kuno (Turki).

"Menurut teks tertua Hittite. air adalah elemen penyucian paling efektif," kata Erbil dan Mouton. Air digunakan dalam bentuk pembersihan atau bahkan mandi berendam dalam ritual-ritual keagamaan. Bukti penyuciannya sangat kuat.

Bagi orang-orang Hittite, dunia alamiah, termasuk mata air, memiliki makna religius penting, sangat penting sampai bisa dijaga oleh dua patung singa raksasa. "Sumber air adalah suci, sama seperti gunung-gunung mereka juga suci," kata Summers.


Yahoo

Sabtu, 07 Juli 2012

Hidup di Rumah BUNDAR "SLeman"

“Pertama kali tinggal di rumah ini rasanya bingung dan pusing, karena muter, jadi berbeda sekali dengan rumah yang biasanya kotak.” (Siti – Penghuni rumah dome)"

  [Salah satu rumah dome, Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman]

   Rumah unik yang berwarna putih dengan bentuk melingkar hingga atap ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Dusun Nglepen, Prambanan, Sleman. Keunikannya juga menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing. Area ini, dulunya merupakan areal perkebunan tebu desa. Namun kini disulap menjadi area pemukiman rumah dome yang merupakan bantuan dari asing bagi gempa yang melanda Yogyakarta pada Mei 2006.

   “Warga desa ditawari bantuan, apakah menginginkan agar rumah lama mereka direkronstruksi ulang atau memilih rumah dome yang dibangun di area yang aman”, terang Titi (28) salah satu pemilik rumah dome.

   Titi mengalami kebingungan saat menempati rumah itu pertama kali, tidak hanya bingung menentukan arah dan kiblat sholat, bahkan Titi bingung arah pintu masuk dan keluar. Hal yang sama diungkapan oleh Siti (30) bahwa rumah yang sering dikenal dengan nama rumah teletubbies ini membuatnya kerap kali pusing saat pertama tinggal.


“Pertama kali tinggal di rumah ini rasanya bingung dan pusing, karena muter, jadi berbeda sekali dengan rumah yang biasanya kotak”, ungkap Siti.



 [Suasana rumah Siti di lantai dua]

 
 [Siti (kiri), Titi (kanan) beserta putrinya (tengah] 

  Rumah dome itu terdiri dari dua lantai, terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, sedangkan untuk aktivitas MCK terdapat rumah dome khusus yang masing-masing terdapat delapan kamar mandi yang digunakan secara bersama-sama. Rumah dome sangat praktis, tidak memerlukan space yang besar serta jika ingin bersih-bersih rumah dapat berlangsung dengan cepat. Rumah dome diklaim kuat terhadap goncangan gempa bumi dan terjangan angin. Jika pada siang hari di saat matahari terik, kondisi ruangan di rumah bunder itu juga menjadi panas. Selain itu, jika terjadi hujan pada malam hari, warga tidak tahu bahwa sedang terjadi hujan kecuali mereka keluar rumah.

“Tau-tau paginya, tanahnya udah basah aja”, kata Titi.

   Terlebih lagi, jika sudah berada di dalam rumah, lalu ada yang memanggil, maka orang yang memanggil itu harus berteriak atau mengetuk pintu dengan kencang. Di malam hari, area rumah dome sangat sepi, bahkan jam delapan malam suasana sunyi bisa dirasakan karena warga sudah masuk rumah masing-masing.

“Tidak ada ronda malam, jadi ya sepi”, tambah Siti.

   Kawasan yang ditinggali sekitar 72 keluarga ini, memiliki fasilitas kesehatan, taman bermain bagi anak-anak, mushola, tempat pendidikan, dan toilet umum untuk warga yang berbentuk ‘bunder‘ juga serta toilet umum untuk pengunjung. Untuk pembuatan kawasan dome sendiri termasuk cepat, setelah gempa bulan Mei, Juni sudah diadakan pembukaan lahan. Maret tahun berikutnya selesai pembangunan secara keseluruhan. Tepat pada peringatan setahun gempa Jogja, serah terima dan peresmian oleh warga dari pihak yang memberikan bantuan.



  Kini, sudah lima tahun, rumah-rumah dome itu berdiri. Walaupun rumah dome setiap tahunnya dicek oleh petugas pengelola kawasan tersebut, namun jika terjadi kerusakan, tetap pemiliklah yang harus bertanggungjawab. Padahal beberapa rumah mengalami keretakan termasuk milik Siti. Jika hujan lebat datang, air hujan dapat merembes lewat dinding rumah. Kayu jendela pun sudah rapuh karena kayu yang digunakan berkualitas rendah. Selain itu, Siti mengeluhkan masih ada tarikan dana sewa tanah bagi warga yang sebagian besar hanya bekerja sebagai petani tebu. Ia mengharapkan agar tanah diberikan kepada warga seperti rumah dome yang diberikan secara cuma-cuma.

   Kawasan yang terdiri dari dua rukun tetangga ini juga menerima tamu yang ingin merasakan sensasi tinggal di rumah dome walaupun tidak selamanya. Warga setempat melalui organisasi pemuda mengelola program home stay di rumah dome.

   “Biasanya pada musim liburan banyak turis lokal bahkan asing yang datang dan menginap”, kata Siti sambil melayani orang yang membeli es diwarungnya.

   Selain itu, beberapa mahasiswa pernah datang untuk melakukan penelitian dan KKN. Dusun Nglepen ini juga dicanangkan untuk menjadi desa wisata. Namun, masih terkesan belum siap. Siti mengakui masalah tersebut.

   Walaupun sudah diresmikan menjadi desa wisata, tetapi belum bisa mengeluarkan retribusi bagi wisatawan yang ingin berkunjung. Hal tersebut dikarenakan dari pihak kelurahan belum mengeluarkan Surat Keputusan persetujuan atas Dusun Nglepen menjadi desa wisata.

   Dusun ini diharapkan memiliki keunggulan tersendiri jika memang tujuan utamanya bisa menjadi desa wisata. Siti mengungkapkan bahwa dusun ini unggul dalam hal pertamanan dan kebersihan, karena setiap rumah memiliki area kebun kecil yang bisa dimanfaatkan. Siti yang sehari-hari mengajar di PAUD ini juga menambahkan bahwa sumber daya manusianya pun juga harus siap jika Dusun Nglepen ini menjadi desa wisata. Karena hanya baru sebagian saja yang sadar akan pariwisata di kawasan tersebut.

   Kawasan rumah dome itu memang bersih dan rapi, tapi Siti mengakui bahwa untuk pengelolaan sampah sendiri belum maksimal walaupun sudah memiliki tempat sampah yang terbagi dalam tiga kategori. Karena pada akhirnya, warga sendiri jika membuang sampah di tempat sampah yang mana saja tanpa memperhatikan tulisan yang terdapat pada tempat sampahnya.


 
 [Area Dusun Nglepen, dan sebuah mushola serta taman bermain]


Harapan Mereka::
Sebuah harapan kecil dari warga di rumah dome, agar Pemerintah lebih memperhatikan dusun itu dan melakukan sosialisasi secara intens jika kawasan itu memang menjadi desa wisata.






kaskus

 

Obat Manjur Penghilang Stress : Ciuman

Ghiboo.com - Mencium pasangan dapat menghilangkan stres, demikian hasil penelitian oleh profesor ilmu komunikasi Arizona State, Amerika, Kory Floyd, PhD.

Kory, yang mendalami afeksi, telah melakukan serangkaian penelitian terhadap 50 pasangan. Semua pasangan dikumpulkan dan Kory mencatat tingkat stres mereka.

Setelah dicatat, sebagian diharuskan mencium pasangan mereka lebih lama dan lebih sering. Setelah enam minggu, ditemukan bahwa pasangan yang lebih sering mencium, tingkat stresnya menurun.

Obat Manjur Penghilang Stres: Ciuman

"Berciuman menaikan level hormon oksitosin, yang menurunkan stres pada tubuh," kata Kory dilansir dari majalah Good Housekeeping.

"Ketika pasangan saling berciuman, mereka akan saling memperhatikan, dan fokus pada pasangan saja, tidak lagi memikirkan hal-hal lain di luar itu. Hal ini membuat mereka punya pemikiran positif," begitu penjelasan Kory.

Menurut Kory, "Mengekspresikan cinta membawa efek posistif pada tubuh, dan bisa meningkatkan mood."

Nah, jika suatu ketika Anda merasa jenuh melihat daftar panjang pekerjaan, atau merasa lelah lahir batin karena harus mengurus rumah tanpa henti, coba cari pasangan Anda. Cium ia sepenuh hati. Rasakan keajaiban ciuman.


Sumber

Pedagang Bubur Tewas Tertabrak Bus Mayasari Bakti

Jakarta Pedagang bubur, Paja (27) tewas setelah tertabrak bus Mayasari Bakti bernomor polisi B 7544 WB. Selain pedagang bubur, bus juga menabrak pesepeda saat melintas di Tomang, Jakarta Barat.

"Satu orang meninggal, tukang bubur," kata Kasat Lantas Barat AKBP Sularno kepada detikcom, Minggu (08/7/2012).

Korban tewas yang beralamat di Kampung Telur, RT/RW 01, Cibitung, Bekasi, mengalami luka dalam. "Kepala bagian belakang berdarah," sebutnya. Saat ini korban sudah dibawa ke RSCM, Jakarta Pusat.

Menurut Sularno, bus Mayasari Bakti juga menabrak pohon dan tiang rambu lalu lintas. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.20 WIB.

(fdn/fdn)

detikNews